Sahabat …
Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin memberi pekerjaan kepada seorang pekerja yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang pekerja tersebut,
"Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya."
“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang pekerja.
“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu mampu menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan” jawab sang saudagar.
Wow ...berarti dengan menebang sebatang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang pekerja menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”
Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang pekerja itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.
Sang pekerja berpikir apabila di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.
Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu "gagal" terpenuhi karena sang pekerja hanya mampu menebang 500 pohon.
Lalu dimana letak kegagalannya???
Padahal tubuh sang pekerja kuat dan semangatnya begitu tinggi?
Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?
Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon?
Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?
Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?
Lalu dimana letak kesalahannya???
Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama.
Sahabat …
Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita...ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang pekerja tersebut.
Sang pekerja sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya.
Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup…
Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…
Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…
Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat…
Sukses membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah…
Sukses dalam karir dan bisnis …
Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak…
Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga…
Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar...
Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya,
Dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar
Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan.
Kita malas mengasah kemampuan diri kita…
Manusia adalah makhluk yang kompleks…
Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya…
Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga
Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar
Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan beribadah
Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain
Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas
Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses
Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan
Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah
Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif
Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian anda akan tercapai selama Allah berkehendak...Yang jelas sesuai firman-Nya :
INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim)."
OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA !!!
Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Lalu, ia meminta setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di dalamnya. Setiap anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk setiap orang yang tak mau mereka maafkan.
Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan tanggal di dalamnya. Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga yang memiliki plastik kelebihan beban.
Mereka diminta untuk membawa kantung bening itu siang dan malam. Kemana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Kantung itu, harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan ditenteng saat berjalan.
Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu itu selesai.
Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus. pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual yang besar sekali buat anak-anak. Suka-duka saat membawa-bawa kantung yang berat, akan menjelaskan pada mereka, bahwa, membawa beban itu,sesungguhnya sangat tidak menyenangkan. Memaafkan, sebenarnya, adalah
pekerjaan yang lebih mudah, daripada membawa semua beban itu kemana saja kita melangkah.
Ini adalah sebuah perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita bayar untuk sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita genggam terus menerus. Getir, berat, dan meruapkan aroma yang tak sedap,bisa jadi, itulah nilai yang akan kita dapatkan saat memendam amarah dan kebencian.
Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar, bahwa, pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah, untuk sebuah kebebasan. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedengkian hati.
Assalamualaikum...
Alhamdulillah , kami dari divisi MII rohis SMAN 21 tahun 2009/2010 telah membuat blog ini.
Tujuan kami membuat ini adalah untuk berdakwah melalui dunia maya.
Semoga isi dari blog ini bermanfaat untuk kita semua yaa , amin ^^
Salam dakwah dari kita untuk kalian semua ^^
wassalam.